Untukmu Wahai para Kader Dakwah

Hari ini ku merenung atas segala kesalahan yang pernah saya lakukan. Hari ini ku menangis atas dosa yang selalu ku perbuat. Terutama kesalahan diriku ketika memimpin sebuah organisasi yang indah bernama ROHIS 58, kepadamu teman seperjuangan maafkan diri ini karena telah banyak mengecewakan kalian. Telah banyak membuat antum dan antuna kecewa, ntah harus dengan apa ku menebus segala kesalahan ku ini wahai sahabat seperjuangan. Terima kasih atas semua pengorbanan,perjuangan,keistiqomahan antum dan antuna karena telah membantu menegakkan izah islam. Saya tak bisa memberikan apapun tuk kalian kecuali hanya mendoakan yang terbaik untuk kalian. Mudah-mudahan apa yang kalian perjuangkan dan korbankan akan Allah balas dengan yang terbaik. Insya Allah semua Makhluk di Muka Bumi ini dari makhluk yang berenang,berjalan,Terbang dan tumbuhan akan selalu mendoakan kalian karena keistiqomahan dan komitmen kalian terhadap Dakwah ini.

Teman-teman ku seperjuangan sudah banyak pengorbanan dan perjuangan yang selama ini kita lakukan, banyak pelajaran yang kita dapatkan selama menjadi pengurus. Ukhuwah, Ilmu, Kebersamaan, kepahitan, kesenangan, bahkan mungkin sakit hati pernah kita rasakan selama menjadi pengurus. Tetapi perjuangan kita tidak berakhir di kepengurusan ROHIS. Perjuangan kita masih berlanjut sampai nanti kita mati untuk memperjuangkan dakwah ini. Karena Jalan dakwah ini tetap akan berjalan sampai Allah menerbitkan matahari dari ufuk barat.


IKhwah Fillah adik-adik kita saat ini membutuhkan kepedulian dan kepekaan kita untuk tetap memberikan pengarahan dan kasih sayang untuk mereka. Mari kita ingat bagaimana kita mendapatkan banyak hal dari sini. Dari ROHIS ini. Mentoring, Organisasi, Rihlah, Mabit, Tafakur Alam dan masih banyak hal yang pernah kita dapatkan selama ini. Hari ini kita perbaharui komitmen kita untuk berusaha membalas segala jasa dan pelajaran yang pernah kita dapatkan di SMA terutama di ROHIS ini. Ingat teman-teman Ari-Ari Dakwah kita telah di tanam di sana. DI SMA Negeri 58 Jakarta, karena itu saatnya kita memberikan apa yang kita punya untuk dibagikan ke adik kelas kita. Jangan sampai kita menjadi sebuah kacang yang lupa dengan kulitnya, lupa dengan tempat yang menjadi pelindung, lupa dengan tempat yang telah mengenalkan begitu indahnya Ukhuwah, lupa dengan tempat yang begitu banyak memberikan hal yang tak mungkin diungkapkan dengan kata-kata.

“Diantara Orang-orang mukmin itu ada yang menepati janjinya kepada Allah. Dan diantara mereka ada yang gugur, dan diantara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak akan merubah janjinya” (Q.S 33:23)

Taujih rabbani diatas mengingatkan kita terhadap apa yang telah kita janjikan kepada Allah untuk tetap berkomitmen dan istiqomah di jalan dakwah. Dan kita telah menepati janji itu kepada Allah ketika menjalankan roda kepengurusan. Tetapi ayat selanjutnya menjelaskan diantara yang berkomitmen tersebut. Sebagian lagi tidak akan merubah janjinya sedikit pun. Saat ini apakah kita akan merubah janji kita kepada Allah atau mungkin kita tetap teguh dengan janji kita kepada Allah? Teman-teman dengan cara kita kembali membina,mengarahkan dan memberikan kasih sayang kita kepada adik kelas kita itu membuat kita tetap menepati janji kita dan tidak merubah janji kita kepada Allah

Saya mengajak kepada kalian teman seperjuangan untuk bersama-sama membangun dakwah ini. Mengapa saya tetap mau mengurus dakwah sekolah? Kenapa saya tidak mau meninggalkannya? Karena kalo bukan saya siapa lagi. Apakah aku yakin jikalau aku melepaskan dakwah ini, mengorbankan dakwah ini, tidak melanjutkan janji ku kepada Allah akan bisa mengantarkan ke surgan-Nya? Apakah dengan amal kita yang saat ini akan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW?. Apakah dengan pahala yang saat ini kita milki dapat menolong orang tua kita dari api neraka? Itu belum cukup teman-teman.

Jikalau nanti kita minta beristirahat sementara dalam dakwah, apakah antum yakin ketika antum ingin berdakwah kembali setelah beristirahat sejenak umur antum masih ada? Belum tentu teman. Siapa tahu ketika kita minta beristirahat dalam dakwah seketika itu pula Allah mencabut Nyawa kita. Teman-teman mari kita tepati janji kita kepada Allah dan jangan pernah kita rubah janji itu hingga Allah mencabut nyawa kita.

Teman-teman lewat Dakwah ini Lah kita banyak belajar. Lewat Dakwah inilah kita saling itsar terhadap sesama, lewat dakwah iniLah kita mengenal Islam lebih Luas. Lewat Dakwah ini kita mendapatkan hal-hal yang terindah. Ayo perbaharui niat dan janji kita kepada Allah. Kita berikan apa yang kita punya untuk Dakwah ini terutama Dakwah Sekolah. janganLah kita menjadi anak yang lupa dengan ibu kandungnya. janganLah kita menjadi kacang yang lupa dengan kulitnya. Ingat teman-teman ketika teman melepaskan dakwah ini maka dakwah ini tak akan binasa. Bahkan Allah akan mengantikannya dengan orang yang lebih baik.

Karena BERGERAK ATAU TERGANTIKAN

1 komentar:

dhayhenITUdian mengatakan...

Assalamu`alaykum.Wr.Wb...
aduh,, kamu mengingatkan masa-masa menjadi pengurus Rohis 58. Memang benar mat.. bagi teman-teman yang "tersentuh" hidayahNYA saat SMA seindah apapun dakwah di lini lain, lebih indah perjalan dakwah saat SMA. Walaupun sekarang mba aktif di dakwah kampus, tetap saja ROHIS 58 mempunyai tempat khusus, sehingga mba selalu berusaha datang dalam acara-acara ROHIS 58, seperti nostalgia.. indah sekali.

Apa yang rahmat rasakan, sudah mba rasakan 2tahun yang lalu, dan sekarang akan menikmati masa-masa tingkat akhir di kampus.. akan meninggalkan lagi masa-masa dakwah dalam lingkup "tempat para pembelajar", menuju medan dakwah yang sesungguhnya..

Terus berjuang brother.. biarkan Allah yang menentukan skenario akhir hidup kita, dimanapun dakwah menempatkanmu.. insyaALLAH itu yang terbaik, nikmatilah.. dan berikan yang terbaik yang kamu punya.. karena pada hakekatnya.. "kita yang membutuhkan jalan dakwah ini.. agar semakin 'BERBEDA' dengan yang lain" bersyukur.. itu kunci sukses dalam kehidupan..
:-) it's nice brother

*dhayhenitudian*