Indanya Saling Memahami bukan Dipahami

Kita diberi hidup bukan untuk dipahami tetapi kita diberikan hidup untuk Memahami

Kematian ada karena adanya kehidupan. Entah mengapa banyak manusia yang hari ini Takut sekali dengan kematian. Padahal zaman Rasulullah banyak manusia yang mencari kematian, apakah kita diberi hidup hanya untuk bersenang-senang? Sepertinya kebanyakan Manusia hari ini ingin hidupnya hanya ingin dipahami tanpa memahami, inginnya dimengerti tanpa mau mengerti, inginnya dihormati tanpa mau menghormati. Padahal kita diberikan hidup itu untuk memahami,mengerti dan menghormati.

Pada suatu ketika, ada seorang Raja yang memerintah sebuah Negara yang makmur. Suatu hari, beliau mengadakan sebuah perjalanan jauh. Ketika kembali dari perjalanannya, beliau mengeluh kakinya yang kesakitan. Karena ini perjalanan jauh yang pertama dilakukan dengan jalan yang berbatu dan terjal. Kemudian beliau menyuruh pelayannya untuk memperbaiki setiap jalan diseluruh negerinya dengan kulit. Tentu ini akan membutuhkan ribuan lembar kulit sapi dan biaya yang sangat besar.

Kemudian salah seorang pelayan memberanikan diri untuk berbicara dengan sang Raja,”mengapa anda harus menghabiskan biaya yang sangat besar untuk suatu yang tidak penting? Mengapa tidak anda saja yang membeli sedikit kulit sapi untuk melindungi kaki anda?” Sang Raja pun terkejut tetapi kemudian beliau setuju dengan saran pelayannya agar membuat sepasang sepatu untuk dirinya.


Diatas sangat luar biasa ceritanya. Ada yang tahu maknanya? Cerita diatas membuat saya membuka hati bahwa ketika kita ingin bahagia dan sukses bukan orang lain yang harus kita rubah untuk mengikuti dan memahami kita, tetapi kita harus mengubah diri kita dan hati kita untuk memahami,mengerti,menghormati orang lain. Tidak semua orang sama pemikirannya dengan kita, tidak semua orang mau mengikuti dan memahami keinginan kita.

Teman-teman yang insya Allah dirahmati Allah. Mengapa sich umat islam di Indonesia susah untuk kompak? Contohnya buat nentuin 1 hari idul fitri dan idul adha aza susah banged, padahal shalat ied itu diperintahkan untuk menunjukkan bahwa umat islam itu kompak dan harmonis. Tetapi ini nggak. Baru nentuin hari H-nya aza udah ga kompak apalagi pas hari H. mengapa ini terjadi? Itu terjadi karena kita semua inginnya di pahami, kita menginginkan semua orang harus memahami dan mengikuti apa kita mau dan kita lakukan. Kalo udah kayak gini bagaimana orang-orang kafir mau gentar dengan umat islam.

Mengapa kita ingin dipahami? Karena Kita merasa apa yang kita lakukan itu semua benar tanpa melihat penilaian orang kepada kita. Seharusnya kita bersyukur masih ada yang peduli kepada kita ketika ada yang mengkritik dan memberikan saran kepada kita. Jadikanlah kritik dan saran orang lain sebagai motivasi kita untuk berubah menjadi lebih baik, tetapi Kebanyakan manusia ketika di kritik dan di beri saran malah masa bodoh. Apa emang bodoh kali ya? Masih mending kayak gitu, ada yang lebih parah dengan ngomong “emang dia siapa kritik saya dan memberikan saran ke saya?”.kalo ada orang yang ngomong kayak gitu. Wah kasian banged tuch orang! Naudzubillahi min Dzalik.

Ingat janganlah anda merasa paling benar, karena ketika anda merasa apa yang anda lakukan paling benar maka berarti anda belum melakukan yang paling benar. Allah berfirman yang intinya bahwa “apa yang menurut kamu baik atau benar tetapi menurut Allah jelek atau salah dan apa yang menurut kamu jelek atau Salah tetapi menurut Allah Baik atau benar”.

Pesan saya anda harus belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah anda lakukan bukan belajar dari kebenaran-kebenaran yang pernah anda lakukan. Jika anda belajar dari kebenaran-kebenaran yang pernah anda lakukan maka anda akan merasa orang yang paling benar, anda akan meremehkan orang Lain dan anda tidak akan berubah menjadi lebih baik karena anda merasa sudah baik. Tetapi ketika anda belajar dari kesalahan-kesalahan anda, anda akan berhati-hati dalam melakukan dan merasa anda bukan yang paling benar, anda selalu menghargai dan memahami serta anda akan termotivasi untuk berubah menjadi lebih baik karena anda merasa belum baik.

Ketika Semua orang inginnya dipahami maka dipastikan tidak ada yang memahami, tetapi ketika semua orang ingin memahami insya Allah kita akan dipahami.

0 komentar: